Beberapa Titik dan Pencapaian Baru dalam Hidup Saya
Semenjak Mei lalu,
saya memasuki beberapa fase baru dalam hidup saya (#eaahh). Karena
itu, saya merasa harus membuat tulisan agar terekam dalam sejarah
hidup saya. Agar suatu saat, saya tidak lupa sehingga lebih mudah
pula mengambil keputusan maupun pelajaran.
Perubahan besar
pertama di bulan Mei adalah mengenai karier. Mei ini, saya akhirnya
memutuskan untuk keluar dari dunia kewartawanan. Saya menerima
'pinangan' Beritagar.id sebagai senior content writer.
Tulis menulis masih
menjadi makanan sehari-hari saya. Sekarang, saya bersama salah satu
rekan kerja saya, bertanggung jawab untuk membuat konten BCA. Saya
fokus mengerjakan artikel terkait dengan edukasi keuangan, bisnis,
karier dan juga manajemen bagi mereka. Kalau kalian memiliki waktu
luang, silahkan kunjungi www.smart-money.co. Laman itulah tempat saya
mencari nafkah saat ini.
Sebelum akhirnya
menerima pinangan tersebut, saya akui saya sempat galau. Setelah
Maret lalu memutuskan resign dari Infobank, saya memang mendapatkan
beberapa tawaran pekerjaan. Kembali ke media mainstream? Jujur saja,
selama setidaknya lima tahun terakhir ini bergulat di dalamnya, saya
merasa jenuh.
Guncangan di bisnis
media akhir-akhir ini, yang dipicu oleh melambatnya ekonomi, juga
menambah keraguan saya untuk bertahan. Namun, apa saya sudah siap
untuk meninggalkan dunia ini seutuhnya? Semua previllege dan
keleluasaan akses informasi dan pengetahuan baru yang biasa saya
dapatkan? Toh pada akhirnya, saya harus memilih. Beritagar adalah
pelabuhan saya berikutnya. Sampai kapan? Jangan tanya dulu!!
Hal kedua yang
terjadi tentu saja adalah ulang tahun saya. 26 Mei, adalah hari ulang
tahun saya. Tahun ini, hitungan usia itu bertambah satu. Gerbang
baru. Tingkat kedewasaan, cara pikir dan pengambilan keputusan yang
baru. Memasuki bulan Mei, saya akui bahwa saya terlalu banyak
berpikir dan kurang aksi.
Beberapa tahun ini,
saya merasa ketinggalan dengan beberapa rekan saya yang lain.
Pencapaian mereka, kedewasaan dan juga sikap mereka. Karena itu,
tahun ini, saya benar-benar melihat bahwa hal-hal tersebut perlu
menjadi fokus hidup saya. Masa mau kayak gini-gini aja hidup? Malu
donk sama cicak-cicak di dinding!!!
Hal ketiga, mungkin
karena saya membiarkan galau terlalu lama, saya menjadi lebih labil.
Saya membiarkan beberapa hal yang seharusnya tidak perlu ada, masuk.
Saya menjadi lebih mudah sensitif, sedih dan juga marah. Saya
membiarkan diri saya terlalu mudah dikendalikan perasaan.
Saat ini, ketika
saya mulai kembali menata kembali, kepingan-kepingannya mulai
menyatu. Saya mungkin jatuh, tapi semoga Tuhan membantu saya untuk
kembali berdiri.
Apa yang dapat saya
pelajari?
Saya melakukan
evaluasi panjang. Saya semakin paham tentang apa yang terjadi di
dalam diri saya, apa yang tersimpan di dalam benak dan bagaimana
hal-hal itu bisa mendapatkan pelampiasannya. Saya sempat membenci
diri saya terkait dengan hal itu. Namun, dipikir lagi, buat apa? Ya
sudahlah.
Hikmahnya, saya
merasa lebih mencintai diri saya apa adanya. Saya merasa lebih
percaya diri. Lebih menghargai proses dan pencapaian-pencapaian itu.
Energi-energi baik datang seiring dengan penerimaan. Mau tidak mau,
baik atau tidak, saya harus menjalani proses ini. Kenapa tidak
dinikmati saja?
Beberapa jerawat
datang silih berganti semenjak Mei. Bekas-bekasnya menimbulkan
noda-noda hitam baru di muka. Apakah jerawat dan semua ini
berhubungan? Saya percaya begitu. Tapi tenang saja, saya sedang
melakukan pencarian maksimal lewat beauty blogger, e-commerce
kosmetik dan juga salon-salon ternama untuk menghilangkan ini. Agar
noda-noda hitam dan juga kegalauan saya itu bisa bergerak menghilang
bersama-sama. #hahaha
Semoga Tuhan
mendengar doa dan permintaan saya. Doakan saya...
Komentar
Posting Komentar