Apakah Kayuh Kapal Akan Kembali Oleng?





Tiba-tiba galau lagi.

Mungkin karena kebanyakan baca kabar tentang pernikahan abad ini, SongSongCouple Wedding, kurangnya persiapan batin menuju perjalanan ke rumahNya, beberapa curhatan teman dan Ibu. Terakhir, PHK massal karyawan PT Jasa Marga Tbk karena otomatisasi pintu tol.

Hubungannya apa Na, empat hal ini? Enggak ada memang. Itulah yang membuat semakin galau. Ini otak gak jelas banget emang. Satu aja urusan itu dipikirin belum tentu beres (kecuali nomor satu. Hiks). Kenapa muncul juga hal lainnya?

=======


Tuhan, aku berdiri lagi di persimpangan.
Sambut dan rengkuhlah, sungguh aku ingin bersimpuh dan berpasrah kepadaMU? Siapa lagi?
 Duhai sang Maha mencukupkan.

Aku, tiba-tiba saja menjadi banyak merasa khawatir. Bagaimana jika serangkaian rencana tidak berjalan seperti seharusnya? Bagaimana bila harap tak mewujud nyata, sehingga ada banyak kecewa? Bagaimana bila selama ini aku telalu jumawa dan lupa melihat ke bawah? Apakah Kau akan membiarkanku terjatuh dalam dan terluka?  Duhai Sang Maha, aku takut !

Apakah aku akan meratapi malam-malam dengan tangis lirih dan segudang penyesalan? Apa setelah itu aku akan lulus dan naik tingkat?

Tuhan, sungguh aku merasa tidak mampu. Tidak mampu.

Selama ini, mungkin, aku sudah terlalu lama mengecap limpahan nikmat dan karuniaMU. Tak kuasa rasanya tersuruk dan terseok.

Bila KAU akan mengujiku, tolong kuatkan dan tabahkan. Kalau boleh menawar, tolong jangan uji dengan soal-soal yang rumit dan ruwet. KAU tentu tahu bagaimana kapasitas otakku untuk menyelesaikan masalah.

Berikan aku kesempatan untuk selalu mengingatMu, apapun keadaannya.
Kumpulkanlah dengan orang-orang sholeh yang juga terus mengingatMu dalam setiap tarikan nafasnya.

Berikanlah kecakapan ilmu untuk menyelesaikan soal-soal ini.
Karena sungguh, hamba takut, betapa kebodohan, kebebalan dan keengganan manusia untuk mencari ilmu, membuat mereka selangkah lebih dekat dengan nerakaMu.
Jauhkan aku dari segala puja-puji dunia, bila itu tidak pantas diterima.

Berikanlah aku ruang-ruang untuk lari dari segala hiruk pihuk dunia.
Untuk bisa mengecap nikmatnya memadu kasih, hanya denganMU.

Tuhan, mengapa aku jadi ingin memujaMU? Mengirimkan kata-kata manis untukMU?
Aku tahu KAU tidak pernah membutuhkannya.
Puja-puji ini, semata hanya untukku, aku sungguh sangat paham. 

Tuhan, izinkahlah aku kembali bersimpuh dan menangis.
Sunguh, jangan pernah menolakku!!

Komentar