Ketika Saya Ngelokro dan Doing Nothing


Kotak paling atas di beranda Facebook selalu menggoda kita dengan satu pertanyaan.

"Whats on your Mind?" 

Seni tidak melakukan apa-apa
Makna dibalik maknanya adalah pertanyaan. Kok enggak pernah liburan?    


 Meski rasanya tidak ada hari tanpa mengakses Facebook dari gawai, saya saat ini sudah cuek. Masih merasa penting -bahkan harus- mengetahui update berbagai rekan dan keluarga di media sosial. Namun, tidak perlu membagikan apa yang sedang alami dan rasakan di sana. Yah, kecuali satu atau dua kali kalau lagi alay, kumat atau pamer. Ahahaha...banyak.

Kenapa kah? Takut dibilang pamer ? Tentu saja enggak. Ada hal apa dalam diri saya yang harus atau layak dipamerin? Enggak ada. Hidup kalian seribu satu kali lebih menarik.

Jadi sekarang, kenapa jarang mengunggah sesuatu di media sosial? Kata teman saya suatu hari. Enggak ada. Enggak merasa penting dan harus saja. Kepo urusan dan apa yang dilakukan -atau dicapai- orang lain lebih menarik. Membuat kita sukses minder dan insecure. Wah, dia sudah begini-begitu? Aku kok belum? Aku kapan?Wkwkwk....
Tapi pada suatu hari yang cerah, box paling atas di Facebook itu tiba-tiba menggoda. Mungkin karena saya sedang berada pada satu titik jenuh. Kemudian, saya menuliskan ini:

"Kalau sedang ngelokro dan malas banget begini, kira-kira apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus dilakukan ya?" Selesai, kemudian saya klik unggah.



Lalu tiba-tiba, koneksi saya tiba-tiba hang. Blackout. Putus. Ora ana sinyal.

Saya mencoba beberapa kali menyambungkannnya. Bahkan pakai cara bodoh tapi seringkali berhasil. Mematikannya dahulu. Tetap tidak berhasil.

Wah! Batin saya. Kenapa nih? Apakah ini pertanda alam bahwa aku tidak boleh ngelokro dan bermalasan? Hahaha...

Pada akhirnya, saya gagal memposting status tersebut di Facebook. Rasa malas yang datang seharian itu juga tidak hilang bersama draft status yang gagal upload itu. Entah kenapa. Hari itu berakhir dengan tidak menyelesaikan apapun yang seharusnya sudah saya mulai.

"Kenapa sih, gue kok orangnya pemalas banget ya? Kebanyakan mikir. Mau ini itu tapi malas. Terus berakhir dengan leyeh-leyeh dan tidak melakukan apapun. Terus nyesel di belakang," curhat saya suatu hari.

"Emang. Kamu tuh harus dipancing banget. Harus dikasih tantangan dari luar, harus dikasih deadline yang gila-gilaan. Kalau enggak ya gitu, ngelokro," kata temen saya.

Inginku berkata kasar, mendengar nasehat yang begitu jujur. Tapi kok bener ya? Haha...ya sudah.

Jadi gimana? Apa yang saya lakukan ketika ngelokro?

Ya enggak ngapa-ngapain. Ngutak-atik saham yang enggak akan kemana-mana. Ngeliatin situs berita online yang enggak jelas maunya apa. Chating ngalor-ngidul sama bocah-bocah, liatin Instagram dan Facebook sesekali, ngeliatin orang lalu-lalang. Dan tak satu pun pekerjaan itu berkurang bebannya.


Dan segala resah dan lelah,


berlalulah


Kami, jiwa-jiwa yang gelisah


menunggu ilham yang tak jua merekah


Untuk apa segala tenggat dan batas itu? 

Bukankah hidup hanyalah tentang perkara-perkara sederhana?


Mengapa meresahkan apa yang belum tentu terjadi esok petang?


Inginku menyerah


Pada sinar matahari yang memerah


Menghindu aroma kopi yang hitam menjelaga


Komentar