Bisnis Merry Riana dalam Mencetak Seribu Dollar Kedua dan Ketiganya
Pernah dengar nama Merry Riana? Merry Riana, sang mimpi sejuta dollar. Merry mendapatkan sejuta dollar pertamanya di usia 26 tahun. Merry Riana lulusan Universitas Nanyang, Singapura. Setelah sukses di negeri Singa, tahun 2014, Merry Riana memutuskan pulang ke Indonesia dan mendirikan usahanya sendiri. PT Merry Riana Indonesia bergerak di bidang konsultasi, pelatihan dan pengembangan diri. Saya datang ke Merry Riana Inspira Fest 2019 beberapa waktu lalu.
Merry Riana Inspira Fest 2019 diadakan di salah satu mall di Jakarta Barat. Selain sang bintang utama, acara ini menghadirkan pembicara lain seperti Ashraf Sinclair, Prilly Latuconsina, Boy William, Vincent Raditya dan Rico Tampenawas.
Acaranya digelar dari pagi sampai sore. Tiket Merry Riana Inspira Fest dijual sekitar Rp500 ribu/orang. Tanpa goodie bag, makan siang atau coffee break. Peserta hanya mendapatkan motivasi dan kiat mengembangkan bisnis. Rezeki anak sholeh, saya tentu tidak perlu membayar. Seorang teman memberikannya cuma-cuma.
Begitu masuk, saya kaget.
Ada setidaknya seribu orang yang sebagian besar adalah milenial datang di acara ini.
Luar biasa.
Boy William, Prilly dan Vincent Raditya bicara pentingnya fokus, disiplin dan kerja keras dalam menekuni bidang apapun untuk menjadi sukses. BTW, saya tidak tahu siapa itu Vincent sampai dia naik ke panggung. Hihi...maaf
Bagus? Tentu saja bagus. Kalau melihat Merry Riana biasa saja, berarti kamu belum mengenalnya. Banyak dari mereka yang hadir adalah fans Merry Riana garis keras. Apa saja perkataan dan nasehatnya selalu diikuti.
Rico Tampenawas yang juga hadir dua sesi lebih cerdas lagi. Tagline bisnisnya lewat Easy Property adalah bisnis properti tanpa modal. Sesi pertama diisinya dengan menceritakan kisah perjalanan kariernya. Lulusan SMA yang pernah menjadi SPG Giordano bergaji Rp900 ribu, katanya. Kemudian, dia menemukan Merry Riana sebagai pelecut semangat. Tuhan, menjadikan properti sebagai jalan suksesnya. Sukses pertamanya adalah makelar properti di BSD.
Merry Riana Inspira Fest 2019, Here It Is... |
Merry Riana Inspira Fest 2019 diadakan di salah satu mall di Jakarta Barat. Selain sang bintang utama, acara ini menghadirkan pembicara lain seperti Ashraf Sinclair, Prilly Latuconsina, Boy William, Vincent Raditya dan Rico Tampenawas.
Acaranya digelar dari pagi sampai sore. Tiket Merry Riana Inspira Fest dijual sekitar Rp500 ribu/orang. Tanpa goodie bag, makan siang atau coffee break. Peserta hanya mendapatkan motivasi dan kiat mengembangkan bisnis. Rezeki anak sholeh, saya tentu tidak perlu membayar. Seorang teman memberikannya cuma-cuma.
Begitu masuk, saya kaget.
Ada setidaknya seribu orang yang sebagian besar adalah milenial datang di acara ini.
Luar biasa.
Boy William, Prilly dan Vincent Raditya bicara pentingnya fokus, disiplin dan kerja keras dalam menekuni bidang apapun untuk menjadi sukses. BTW, saya tidak tahu siapa itu Vincent sampai dia naik ke panggung. Hihi...maaf
Milenial, The Time and The Stage is Yours, kata Miss Merry |
Google selalu membantu. Vincent adalah pilot pesawat carter yang juga vlogger dengan niche penerbangan. Sialnya, halaman depan Google dipenuhi berbagai skandalnya. Haha..jadi kurang objektif. Mungkin itu juga yang kerap terjadi dalam hidup kita. Gajah di seberang laut mata tampak, tapi tidak dengan kuman di badan sendiri. #bijak
Merry Riana, sang bintang acara, justru masuk panggung di tengah hari bolong, menjelang makan siang. Dia memakai baju hitam dan rok pendek warna-warni. Bajunya ada aksen pita kuning polisinya, menonjolkan badannya yang ramping. Cantik di tengah sorot lampu.
Merry Riana, sang bintang acara, justru masuk panggung di tengah hari bolong, menjelang makan siang. Dia memakai baju hitam dan rok pendek warna-warni. Bajunya ada aksen pita kuning polisinya, menonjolkan badannya yang ramping. Cantik di tengah sorot lampu.
Miss Merry bicara bagaimana pentingnya mengubah attitude kita di tengah industri 4.0. Lebih tahu kemampuan dan tujuan diri, tidak usah terlalu peduli dengan pendapat orang, mengurangi rasionalisasi alasan dan tidak berhenti berdoa dan berharap.
Bagus? Tentu saja bagus. Kalau melihat Merry Riana biasa saja, berarti kamu belum mengenalnya. Banyak dari mereka yang hadir adalah fans Merry Riana garis keras. Apa saja perkataan dan nasehatnya selalu diikuti.
Saya mengenal Merry Riana secara sekilas saja. Tidak mengikutinya di media sosial, pun tidak membaca buku dan filmnya. Sederhananya, saya hanya melihatnya dari kejauhan. Seorang kenalan di kelas pelatihan saham pernah cerita kalau dia masuk ke WAG-nya. Isinya, panduan trading saham. Dia harus bayar Rp500 ribu per tahun untuk jadi anggota. Saya belum cek kebenarannya.
Dua tahun lalu, ketika masih di Infobank, saya pernah menulis tentang pentingnya bisnis tepuk tangan dan penghargaan bagi perusahaan. Seperti seorang pribadi yang haus like, share and comment di media sosial, perusahaan juga. Mereka butuh sederet penghargaan untuk bisa disebut sebagai paling baik, paling terpercaya, paling berprestasi, paling prudent, paling excellent, dan jenis paling lainnya.
Karena itu, meski payungnya media, mereka kini tidak lagi mengandalkan oplah cetak dan iklan sebagai pendapatan utamanya. Mungkin benar kata Bre Redana bahwa senjakala media cetak sudah tiba. Membuat penghargaan di hotel berbintang lima dianggap sebagai salah satu upaya menjaga dapur tetap ngebul. Cara lainnya, menggelar kelas pelatihan tentang menulis atau apa saja. Setidaknya, media masih punya previlage dalam menghadirkan orang-orang kelas wahid.
Berbagai penghargaan digelar rutin setiap bulan. Kadang disertai seminar dengan bintang tamu seorang menteri atau bahkan presiden. Kalau sudah begini, perusahaan penerima penghargaan tidak berpikir ulang untuk membeli minimal satu meja. Tentu saja harganya menjadi mahal. Tapi perusahaan kadang menganggap membeli meja lebih 'mendukung bisnis' dibandingkan sekedar pasang iklan lebar-lebar di media.
Bila mendapat penghargaan utama, perusahaan juga tidak perlu berpikir ulang untuk menjadi sponsorhip. Atau bisa jadi, mereka akan pasang iklan bahwa perusahaanya mendapat penghargaan di majalah edisi berikutnya. Begitulah adanya.
Merry Riana menempuh jalur lain. Dia menggabungkan kekuatan public speaking dan sifat khas generasi muda: resah dan galau. Benarkah hidupku sekarang? Apakah aku tidak harus mencoba hal lain untuk melihat betapa penuh warnanya hidup? Merry Riana membersamai mereka yang memilih menggadaikan waktu santainya untuk mengejar mimpi besar.
Bisnis Merry Riana menarik dan menjanjikan. Acara itu buktinya. Di sepanjang acara, dan ketika jeda acara, berbagai pesan motivasi Merry Riana diputar di layar. Merry Riana juga menceritakan pengalaman-pengalamannya berkeliling menyebarkan semangat.
Dua tahun lalu, ketika masih di Infobank, saya pernah menulis tentang pentingnya bisnis tepuk tangan dan penghargaan bagi perusahaan. Seperti seorang pribadi yang haus like, share and comment di media sosial, perusahaan juga. Mereka butuh sederet penghargaan untuk bisa disebut sebagai paling baik, paling terpercaya, paling berprestasi, paling prudent, paling excellent, dan jenis paling lainnya.
Karena itu, meski payungnya media, mereka kini tidak lagi mengandalkan oplah cetak dan iklan sebagai pendapatan utamanya. Mungkin benar kata Bre Redana bahwa senjakala media cetak sudah tiba. Membuat penghargaan di hotel berbintang lima dianggap sebagai salah satu upaya menjaga dapur tetap ngebul. Cara lainnya, menggelar kelas pelatihan tentang menulis atau apa saja. Setidaknya, media masih punya previlage dalam menghadirkan orang-orang kelas wahid.
Berbagai penghargaan digelar rutin setiap bulan. Kadang disertai seminar dengan bintang tamu seorang menteri atau bahkan presiden. Kalau sudah begini, perusahaan penerima penghargaan tidak berpikir ulang untuk membeli minimal satu meja. Tentu saja harganya menjadi mahal. Tapi perusahaan kadang menganggap membeli meja lebih 'mendukung bisnis' dibandingkan sekedar pasang iklan lebar-lebar di media.
Bila mendapat penghargaan utama, perusahaan juga tidak perlu berpikir ulang untuk menjadi sponsorhip. Atau bisa jadi, mereka akan pasang iklan bahwa perusahaanya mendapat penghargaan di majalah edisi berikutnya. Begitulah adanya.
Prilly Latuconsina On The Stage. Memilih menjadi artis itu kerap tidak mudah, kisahnya |
Merry Riana menempuh jalur lain. Dia menggabungkan kekuatan public speaking dan sifat khas generasi muda: resah dan galau. Benarkah hidupku sekarang? Apakah aku tidak harus mencoba hal lain untuk melihat betapa penuh warnanya hidup? Merry Riana membersamai mereka yang memilih menggadaikan waktu santainya untuk mengejar mimpi besar.
Bisnis Merry Riana menarik dan menjanjikan. Acara itu buktinya. Di sepanjang acara, dan ketika jeda acara, berbagai pesan motivasi Merry Riana diputar di layar. Merry Riana juga menceritakan pengalaman-pengalamannya berkeliling menyebarkan semangat.
Miss Merry, begitu dia memanggil namanya sendiri, juga memutarkan testimoni muridnya yang berhasil mengikuti kelas Training of Trainers (ToT). Kelas khusus pengembangan diri yang diampunya selama lima hari penuh.
"Hidup tidak pernah berjalan dengan mudah, tapi berhenti membuat alasan dan pembelaan. Mulai dari sekarang," katanya ditengah sorot lampu dan musik yang sangat mendukung.Selain pengembangan diri, Merry Riana juga ternyata sudah melebarkan sayap. Dia punya bisnis kopi kekinian dengan sistem waralaba: Kopi M. Seperti JK Rowling yang mendapatkan kekayaannya dari suvenir, bukan buku Harry Potter, Merry Riana juga melakukannya. T-Shirt Merry Riana dan goodie bag dijual Rp199 ribu. Pintar sekali. Langsung kayak ada dipukul dari belakang, begitu lho Gin, caranya berbisnis! Wkwk...
Rico Tampewanas si bintang utama kedua, Easy Property |
Rico Tampenawas yang juga hadir dua sesi lebih cerdas lagi. Tagline bisnisnya lewat Easy Property adalah bisnis properti tanpa modal. Sesi pertama diisinya dengan menceritakan kisah perjalanan kariernya. Lulusan SMA yang pernah menjadi SPG Giordano bergaji Rp900 ribu, katanya. Kemudian, dia menemukan Merry Riana sebagai pelecut semangat. Tuhan, menjadikan properti sebagai jalan suksesnya. Sukses pertamanya adalah makelar properti di BSD.
"Karena tidak tahu, saya mengambil lebih dari 50 foto saat pertama mengunjungi rumah itu. Dari ruang tamu, dapur sampai lantai dan keramik di rumah itu," kisahnya.
Setelah itu, dia terus sukses menjadi broker properti hingga diajak bekerjasama. Salah satu partner bisnisnya sekarang adalah Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk dan Ketua Asosiasi Advokat Indonesia, katanya.
"Sukses adalah kombinasi takdir dan kesempatan. Takdir itu urusan Tuhan. Tapi kesempatan itu kita yang menciptakan," pesan Rico.Kisah Rico itu spektakuler. Tapi saya lebih terpukau dengan apa yang dilakukannya di sesi dua. Dia bicara mengenai kiat sukses di bisnis properti, atau bisnis apapun. Nekat, memantaskan diri dan tetap rendah hati adalah beberapa sarannya. Gayanya bicara yang ceplas-ceplos dan caranya menguasai panggung sebesar itu seorang diri sungguh menjadi daya tariknya yang lain. Seperti artis, dia terlihat dilahirkan untuk panggung pertunjukan.
Memukau !
Kemudian, dia bicara mengapa properti menjadi sandaran hidupnya sekarang. "Karena properti menjadikan orang kaya. Dan semua orang kaya masuk ke bisnis properti," kata Rico. Lalu dia juga bicara mengapa 2019, saat ini, adalah saat yang tepat untuk memulai properti. Pelonggaran aturan Bank Indonesia (BI) tentang down payment (DP) menjadi salah satunya.
Kemudian, dia bicara mengapa properti menjadi sandaran hidupnya sekarang. "Karena properti menjadikan orang kaya. Dan semua orang kaya masuk ke bisnis properti," kata Rico. Lalu dia juga bicara mengapa 2019, saat ini, adalah saat yang tepat untuk memulai properti. Pelonggaran aturan Bank Indonesia (BI) tentang down payment (DP) menjadi salah satunya.
Dia juga bicara mengapa Bali menjadi medan magnet bagi bisnis properti. Tingkat okupansi yang tinggi. Karena sewa properti bukan lagi tahun atau bulan tetapi jam.
TARAM!!
Masuklah ke bisnisnya. Investasi kepemilikan hotel di Bali dengan hak pakai sampai 50 tahun. Saya dan seorang teman saya belum terlalu paham bagaimana mekanisme investasi tersebut. Kurang tertarik dan agak tidak masuk akal. Hehe...tapi kamu tentu bisa melihat di situsnya, Easy Property.
Awalnya, Rico menyebut investasi awal hanya sekitar Rp33 juta yang dibayar secara bertahap. Kemudian, benar-benar seperti iklan properti di televisi, Rico memberikan harga khusus di acara ini. Dia mengundang siapapun yang tertarik dan langsung berniat memulai langkah bisnisnya untuk maju ke depan panggung. Luar biasa, ada lebih dari 100 orang maju ke depan panggung. Harga khusus yang ditawarkannya adalah Rp17 juta.
LUAR BIASA ANDA
TARAM!!
Rico Tampewanas yang sukses menjalankan bisnis property dari jalanan, tanpa modal |
Masuklah ke bisnisnya. Investasi kepemilikan hotel di Bali dengan hak pakai sampai 50 tahun. Saya dan seorang teman saya belum terlalu paham bagaimana mekanisme investasi tersebut. Kurang tertarik dan agak tidak masuk akal. Hehe...tapi kamu tentu bisa melihat di situsnya, Easy Property.
Awalnya, Rico menyebut investasi awal hanya sekitar Rp33 juta yang dibayar secara bertahap. Kemudian, benar-benar seperti iklan properti di televisi, Rico memberikan harga khusus di acara ini. Dia mengundang siapapun yang tertarik dan langsung berniat memulai langkah bisnisnya untuk maju ke depan panggung. Luar biasa, ada lebih dari 100 orang maju ke depan panggung. Harga khusus yang ditawarkannya adalah Rp17 juta.
"Silahkan kunjungi booth dan tim saya di belakang untuk bertanya lebih lanjut," kata Rico.
Terima kasih telah membagi kisah dan motivasi bisnisnya.
Saya benar-benar harus belajar lagi.
Saya benar-benar harus belajar lagi.
Komentar
Posting Komentar