Pengalaman Pertama Datang di Gathering Investor Club
Saya mau cerita
pengalaman pertama saya menghadiri acara Investor Gathering yang saya datangi
di Bursa Efek Indonesia Sabtu tanggal 23 Mei kemarin. Itu adalah kali pertama
saya datang ke acara ini, setelah empat tahun lebih saya mendalami seluk beluk
ekonomi Indonesia lewat profesi jurnalis ekonomi ini. Duh kemana aja. Hahay…maluk
Acaranya dijadwalin
jam 10.00-12.00 WIB dan dilanjutkan makan siang. Tempatnya di ruang seminar
lantai 2, dimana biasanya datang ke situ untuk liputan atau menghadiri proses
IPO suatu emiten.
Dadadam…suasana bursa hari Sabtu itu sepi yak, angka-angka
pergerakan saham dan indeks yang biasa berseliweran juga ga ada. Kayak bukan
bursa deh pokoknya.
Jadi…langsung saja.
Kemarin topiknya adalah Analisis Teknikal yang diisi oleh Ibu Gina, yang
merupakan Head Research Trimegah Sekuritas. Ini baru banget buat saja, jujur
saja. Makanya dibela-belain banget datang meski cuaca panas terik. Halah…
Agak kaget pas baru
masuk ruangan. Ternyata full…ada sekitar 200an orang sepertinya sudah siap.
Pembicara juga sudah siap di depan. Kebanyakan, Bapak-bapak dan Ibu-Ibu…jadi
saya PD disebut jajaran paling muda. Ehm…
Si Ibu Pembicara, yang
namanya persis kayak namaku ini, langsung tancap gas. Dia menerangkan pada kita
bahwa analisis teknikal dibagi dua macam, klasik dan modern. Yang klasik itu,
ada banyak nama tekniknya (bahkan sekarang enggak inget satupun). Tapi pada
dasarnya, dia bilang kalau teknik ini sudah jarang dipakai karena ribet dan
harus dilihat satu-satu berdasarkan candle-nya di grafik. Enggak praktis juga,
katanya. Maka yang sekarang lebih sering dipakai adalah teknik yang modern.
Yang modern ini
saudara2, juga ada bejibun nama tekniknya. Bahkan pas sesi tanya jawab, ada
Bapak2 yang nanya salah satu nama teknik gitu dan si Ibunya bilang dia belum
pernah dengar. Yang paling saya ingat, dari teknik ini, adalah teknik
bolingger,MACD, scholastik dan Willian %
R. Kata Ibunya sih, analisis Scholastik yang biasanya lebih akurat dan sering
dia pakai.
Sebenarnya…hanya dalam
pertemuan dua atau tiga jam itu, saya belum terlalu paham bener, ini
teknik2nya. Susah ternyata ya. Haha…jadi
inget banget salah satu narsum saya pernah bilang kalau analisis teknikal ini
adalah seperti melihat pola pergerakan sapi lewat ekornya. Hihi…whatever ini
ilmu juga. Saya tertarik, dan saya pengen banget bisa.
Dalam analisis
teknikal, menurut pemahaman awam saya, kita mesti mengetahui beberapa hal,
harga awal (open), close (tutup) dan tertinggi (high) di suatu hari
perdagangan. Ini berguna juga buat ngitung Pivot, suatu titik dimana kita bisa
menentukan apakah suatu harga saham itu masuk kategori support atau resistance.
Setelah kita menentukan candle, kita juga harus bisa menentukan historical
berapa lama rentang harga saham yang akan kita cari. Dan…yang paling susah
adalah, kita akan melihat metode teknikalnya ini pakai apa. Scholastik itu beda
dengan Willianm % R dan juga lainnya,. Ah…pokoknya ga bisa jelasin detail
karena belum tau juga.
Si Ibu bilang, saat
ini, kalau mau rajin dan konsisten menggunakan teknikal, biasanya udah gain
atau cuan 2-3% saja harusnya lepas saja. Susah katanya, di zaman seperti ini
mendapatkan cuan 15%, karena faksi harganya juga sudah rapat. Wah…ini beda
banget sama prinsip saya,sebagai investor yang terus dipegang meski sudah gain
5%, karena berharap bisa dapet 50%. Hahaha…Konsisten Bo..
Yang lebih menarik
dari pertemuan Investor Gathering pertama saya, adalah rekan duduk sebelah
saya. Bapak2…kalau gak salah dia kenalin diri namanya John.
Si Bapak ini,
disela-sela acara, cerita banyak banget pengalaman tradingnya. Dia udah main
saham semenjak zaman pakai Account Officer (AO) dan belum online kayak sekarang
katanya. Dia cerita banyak banget, soal bagaimana melihat saham gorengan. Lihat
sekuritas mana yang bagus dan kadang mempermainkan nasabah. Soalnya ada yang
merekomendasikan beli saham X, ternyata dia sendiri enggak doit sehingga di
akhir sesi malah merah. Dia juga cerita bagaimana sebuah sekuritas dengan
gampang memberikan kode F (foreign
investor) kalau kita mau menjadi nasabahnya.
Dia cerita bagaimana
saya harus menghafal semua kode broker sekuritas yang terdiri dari dua huruf,
selayaknya kita harus hapal kode emiten. Dan yang membuat saya terhenyak juga,
dia menyarankan saya untuk lebih selektif memilih reksadana. Karena ada
beberapa sekuritas, yang justru memasukkan saham-saham sampah ke dalam
portofolio reksadanya. Apalagi bagi beberapa saham dimana sekuritas tersebut
jadi underwriternya. Waduh, selama ini kan saya lebih banyak jadi investor lewat reksadana dibandingkan saham. Hihi...
Makanya, dia
merekomendasikan saya untuk membeli reksadana saham LQ45 kalau pergerakan
sedang memerah, jadi dengan begitu, at least saham itu sejalan dengan
pergerakan indeks LQ45. Very great tips
Oh iya, dia juga
mengingatkan saya, kalau bisa saya pegang juga saham penggerak indeks. Soalnya,
dalam suatu waktu kurun waktu tertentu, pasti ada satu atau dua saham yang akan
dinaikkan (atau istilahnya dimainkan). Kalau kita pegang saham itu, cuan pasti
di tangan kata dia. Saat ini, dia si merekomendasikan UNVR alias Unilever aka
saham produsen sabun itu dan BBCA, saham BCA milik Djarum. Hiyak…saham mahal
semua. Haha… Jangan lupa juga buat beli saham UNVR, pesennya, apalagi dalam
waktu dekat dia mau stock split.
Jangan percaya juga
semua analis. Soalnya, kata dia, beberapa analis juga memiliki portofolio yang
memerah. Walaupun mainannya saham bagus. Telat masuk atau telat keluar, hal
yang biasa tapi masih banyak juga analis yang kelihatannya pinter masih
kejeglong di lubang yang sama. Hihi…
Pas sesi pertanyaa, yang juga terus dilanjut di sesi abis makan, banyak banget yang masih nanya soal teknikal saham-saham pilihan mereka. Saham ini gimana prospeknya, pergerakannya secara teknikal gimana dan bagaimana melihat kalau saham mau turun. Itu sih yang saya dengar dari sebelah kuping, Soalnya sebagai newbie banget, saya cuma bisa diam menyerap semuanya.Hehe
Wuahh…benar-benar
pengalaman baru dan sharing yang berguna. Bakalan harus sering datang-datang
acara ini nih ke depan. Apalagi di bulan depan ada anniverssarynya, jadi narsumnya lebih komplet dan acaranya besar gitu. Hihi
Eh, ini gak nyangka
udah hampir dua lembar juga nulisnya. Kepanjangan sepertinya, semoga ga bosan
membaca guys…
Semoga saya cepat bisa
belajar trading ini. Semangat
Hiyaa...dan setelah sekian lama tidak menulis selain berita, tulisan saya ternyata acak-acakan dan amburadul. Hahaha...apahkatadunia
BalasHapus*komentarsendiri