Pusaran Angin Itu Datang Lagi
Seketika, saya melihat bahwa pusaran angin di tempat saya berdiri -dan merasa nyaman- di sini, sudah berubah. Anginya sudah tidak lagi sejuk dan membuat saya jengah
Perubahan angin yang membuat berbeda ini, membuat saya tidak kerasan. Tidak nyaman di badan saya, apalagi di hati saya.
Tapi...ah...kadang saya masih bimbang. Tempat di mana saya berdiri selama ini, telah memanjakan saya dengan segalanya. Kemudahan, kebebasan dan keinginan untuk melakukan sesuatu sesuai hati nurani saya. Tempat saya di sini sekarang, adalah tempat yang membuat saya menatap horizon lebih jauh dari kebanyakan orang selama ini, tempat kita berdiri di sisi tangga yang lebih tinggi, tempat yang membuat saya lebih bisa mensyukuri pencapaian saya pribadi.
Kenyamanan dan keadaan ini, membuat saya merasa tidak mudah untuk meninggalkan tempat ini. Maju mundur maju lagi selangkah, untuk kemudian mundur lagi. Akibatnya...masih di sinilah saya, tidak gerak maju dan mundur alias stuck.
Angin perubahan itu juga berupa kekhawatiran. Kekhawatiran yang perlahan tapi pasti menggerogoti diri. Kekhawatiran ini makin hari makin menjadi bernama. Kekhawatiran ini semakin hari membuat diri menjadi seperti robot.
Jadi, jangan berpikir suatu saat ketika kau merasa telah lepas dan merdeka dari suatu masalah, kemudian menutup buku akan kejadian itu. Hidup itu benar benar berputar dan berjalan Mbak, jadi sering, jadi suatu saat, bisa jadi kamu merasakan hal hal itu lagi.
Ok..jadi saya merasa letih dan lelah dengan semua ini.
Tapi bagaimanapun, saya sangat yakin, bahwa tahap tahap seperti ini, adalah tahapan saya untuk naik tangga. Naik kelas. Entah hidup akan membawa saya naik ke kelas apa, di mana dan bagaimana.
Doa saya kepada Tuhan selalu;
"Tunjukan saya pada kemudahan. Ingatkan saya dengan teguran-teguran yang halus, jangan yang sebaliknya. Karena saya tidak cukup yakin pada diri saya sendiri, jika KAU memberi peringatan dengan keras, saya tidak akan kuat"
Semoga setidaknya Tuhan mendengarkan doa saya itu. Aaamiin
Dan kemudian semilir angin dari arah lain akan berhembus...menggoyangkan daun, membawa pergi semua gundah, dan menawarkan sekuncup harapan
Bromo, Jawa Timur |
Tapi...ah...kadang saya masih bimbang. Tempat di mana saya berdiri selama ini, telah memanjakan saya dengan segalanya. Kemudahan, kebebasan dan keinginan untuk melakukan sesuatu sesuai hati nurani saya. Tempat saya di sini sekarang, adalah tempat yang membuat saya menatap horizon lebih jauh dari kebanyakan orang selama ini, tempat kita berdiri di sisi tangga yang lebih tinggi, tempat yang membuat saya lebih bisa mensyukuri pencapaian saya pribadi.
Kenyamanan dan keadaan ini, membuat saya merasa tidak mudah untuk meninggalkan tempat ini. Maju mundur maju lagi selangkah, untuk kemudian mundur lagi. Akibatnya...masih di sinilah saya, tidak gerak maju dan mundur alias stuck.
Angin perubahan itu juga berupa kekhawatiran. Kekhawatiran yang perlahan tapi pasti menggerogoti diri. Kekhawatiran ini makin hari makin menjadi bernama. Kekhawatiran ini semakin hari membuat diri menjadi seperti robot.
Jadi, jangan berpikir suatu saat ketika kau merasa telah lepas dan merdeka dari suatu masalah, kemudian menutup buku akan kejadian itu. Hidup itu benar benar berputar dan berjalan Mbak, jadi sering, jadi suatu saat, bisa jadi kamu merasakan hal hal itu lagi.
Ok..jadi saya merasa letih dan lelah dengan semua ini.
Tapi bagaimanapun, saya sangat yakin, bahwa tahap tahap seperti ini, adalah tahapan saya untuk naik tangga. Naik kelas. Entah hidup akan membawa saya naik ke kelas apa, di mana dan bagaimana.
Doa saya kepada Tuhan selalu;
"Tunjukan saya pada kemudahan. Ingatkan saya dengan teguran-teguran yang halus, jangan yang sebaliknya. Karena saya tidak cukup yakin pada diri saya sendiri, jika KAU memberi peringatan dengan keras, saya tidak akan kuat"
Semoga setidaknya Tuhan mendengarkan doa saya itu. Aaamiin
Dan kemudian semilir angin dari arah lain akan berhembus...menggoyangkan daun, membawa pergi semua gundah, dan menawarkan sekuncup harapan
Komentar
Posting Komentar