G Dragon dan Kelas Inspirasi Kebumen, Titik Pencarian Jawaban



Agustus 2015 memang telah berlalu enam bulan lamanya, tetapi efek konser Bigbang MADE World Tour di ICE tidak juga pudar di kenangan. Aku sendiri kadang merasa heran, kenapa setelah hari itu, tiada hari tanpa browsing, ngecek Instagram atau bahkan ngecek unggahan reality show atau konser mereka di Youtube.


 

Sudah beberapa bulan lalu sebenarnya, harusnya kegiatan mubadzir dan boros kuota ini diakhiri. Tetapi asa masih kurang kuat.

Pengembaraan di dunia maya itu kemudian berakhir pada sebuah artikel majalah lifestyle AS dengan desain sangat ciamik dan memanjakan mata ini: GD di Magazine Complex

Khususnya potongan ini;

“I’m not sure if they do this in the States, but in Korea, until high school, on your graduation diploma there’s a line that states your future goal,” says G-Dragon. “Kids write ‘president’ or ‘astronaut,’ or whatever. I always wrote: ‘singer’
GD yang kembali menggemparkan di Fashion Show Channel di Prancis (cr: Telegraph.co.uk)



+++++++

Potongan ini, membawa ingatanku pada sepotong kenangan Senin lalu. Tanggal 25 Januari 2016 lalu, aku kembali ambil bagian menjadi peserta di Kelas Inspirasi Kebumen.  Kali ini, sebuah SD di dekat pantai Bocor, SDN Ayamputih 1 menjadi tujuan.  Mbak Pawit, sang fasilitator grup kami, sebelumnya bilang, mayoritas pekerjaan orangtua mereka adalah petani. Dengan tingkat kesejahteraan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, pengetahuan mereka akan berbagai profesi masih kurang. Beberapa orang tua murid, bahkan langsung menyekolahkan anaknya di SD. Tanpa TK, apalagi PAUD, yang sekarang kerap menjadi kebanggan orangtuanya.

Dengan latar belakang yang seperti itu, aku lebih menyiapkan diri dibandingkan saat mengikuti KI Jakarta beberapa waktu lalu. Meskipun, aku juga masih merasa persiapan yang aku lakukan kemarin belum maksimal.

Di kelas pertama, yaitu kelas 1 SD, membuat aku langsung shock. Mungkin karena mereka masih kelas satu dan kelas pertama. Mereka semua diam, gak mau maju,minim ekspresi.  Akunya enggak bisa ngembangin diri juga. Seorang anak perempuan yang duduk paling depan, ketika aku tanya apa cita-citanya, membuatku ingin sekarat;

“Mau jadi pacarnya Boy,” polosnya. Merujuk pada salah satu karakter utama di sinetron paling ngehits di RCTI, Anak Jalanan.


"Mau jadi pacarnya Boy," katanya (Cr: Biet KI)
 
Di kelas dua, suasananya sudah cair. Mereka mau berbagi. Seorang anak lelaki di kelas itu mengungkapkan dirinya terinspirasi pekerjaan pamannya. “Pengen jadi juragan salon,” kalemnya.

“Pengusaha apa? Tanyaku? Salon rambut?” tanyaku.

Dan dialah sang pengusaha salon (Cr: Biet)
Bukan, kata dia sambil ditimpali teman-temannya. Pengusaha sound system yang biasa di sewa di acara perhelatan kampung.  Alasannya, karena soundsystem itu mendatangkan kebahagiaan.

Bisa memutar banyak lagu.

Bagus, kataku. Mungkin karena dia masih kelas dua, atau karena mereka belum terbiasa mendetailkan mimpinya. Ketika aku bertanya berapa target soundsystem yang dia miliki, dia bingung.  Tapi aku memberikannya special applause. Atas jawabannya itu, aku membuat kotak special bagi ingatanku tentang anak-anak.

Di kelas empat, aku kembali dibuat terkejut. Ketika seorang anak meremehkan fisik Presiden Jokowi, seketika aku banting setir pada metode pengajaranku. Aku ceritakan pada mereka bagaimana bahayanya meremehkan simbol dan lambang negara. “Bisa dipenjara,” kataku. Ceritaku juga melebar pada gerakan separatis GAM di Aceh. Mereka tertarik, diam dan mendengarkan. Hahaha….aku sedikit shock dengan itu. Entah karena mereka tertarik dan mengerti atau karena mereka pasrah saja menunggu kapan waktu jam pulang.

Final Pengajaran; Menempel cita-cita di pohon (Cr: Biet)

+++++++

Setelah beberapa bulan sakauw dengan Bigbang, khususnya GDragon, artikel ini membawaku pada sebuah perenungan. Seorang rekan ketika kuceritakan hal ini bilang kalau GD adalah tipe orang yang sudah tau persis apa yang dia inginkan dalam hidupnya. Dia memenangi kontes menjadi Little Roora pada usia yang sangat muda. Setelah itu, sorot kamera dan musik menjadi hal yang tidak asing baginya.

Aku juga masih ingat, dalam sebuah ingatan abu-abu, saat itu aku sedang menonton TV. Seorang wartawan, dengan background kerusuhan  sedang melaporkan kejadian itu kepada pemirsanya. Saat ini, kejadian seperti ini mungkin akan diambil mengejar rating semata. Namun dulu, kejadian itu membuatku bertekad,

“Aku mau jadi wartawan dan melaporkan kejadian seperti itu.”

Berpuluh tahun kemudian, aku hanya tertarik untuk masuk ke jurusan Ilmu Komunikasi. Jurusan itulah, yang membuat jalanku menjadi wartawan semakin terbentang. Markas Pers Mahasiswa pun menjadi rumah kedua bagiku dalam masa empat tahun kuliah.

Di dunia yang serba spesialis seperti sekarang ini, meski sudah tepat menjadi apa yang saya inginkan sejak dulu, pekerjaan ini ternyata masih membuat saya gamang. Setelah hampir lima tahun menggeluti bidang jurnalisme, di benak masih sering terbersit dalam hati kecil saya; benarkah tepat seperti ini yang saya inginkan? Kenapa saya saat ini merasa stuck? Tidakkah saatnya kini saya mencoba hal baru atau berbalik arah sama sekali? Kenapa semua orang seperti sudah berlari begitu kencang dan saya tetap diam di satu titik?

GDragon, bagi saya, menjadi bintang di langit. Menggemarinya, membuat saya mengukur diri. Dari dulu, dia tahu tujuan hidupnya. Bekerja keras, banting tulang, demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Terus berjalan maju dan menjejak pada langkah yang lebih tinggi. Itu yang membuat hidup menjadi tidak membosankan.

Menemui anak-anak pada ajang kelas inspirasi, adalah sebuah pembalasan dendam bagi saya. Saya ingin berpesan pada mereka, mereka harus punya cita-cita yang jelas sejak kecil. Kalau perlu, mulai merintisnya semenjak saat ini.  Pekerjaan apapun, di bidang apa saja sesuai dengan minatnya.  Jangan sampai hidup hanya mengikuti arus air, mengalir.


Kebayoran Baru, 29 Januari 2016





Terimakasih KI Kebumen, anak2 SDN Ayamputih, G Dragon, untuk kesempatan kembali merenungkan akan makna pencarian panjang ini




Komentar

  1. Dan semua orang sepertinya pernah mengalaminya gin hahahaa.... kembali lagi kepada "nyamankah selama ini dengan pekerjaanmu"? kalau iya maka pertahankan dan perjuangkan. alihkan sejenak dengan hal yang menyenangkan biar mimpi ato cita-citamu bervariasi dan tak membosankan. Mungkin sama dengan yang dialami GD disaat dulu sempat hiatus gr2 kasus penjiplakan (kl ngga salah). Bisa jadi dulu diapun pernah merasakan yang sama dengan yang km alami

    BalasHapus
  2. Nek dirimu tanya padaku jawabnya adalah akupun mengalaminya wkkkk

    BalasHapus

Posting Komentar