Buka Sampai Malam dan Asyiknya Menikmati Layanan Peneliti Perpusnas di 2020


Meski terlihat mematahkan, hidup selalu menawarkan obat atas segala kepahitan hidup. Sebuah postingan Instagram @perpusnas.go.id mengobati luka. Perpusnas di jalan Medan Merdeka Selatan sekarang buka sampai malam. Yippieyeiyey..

layanan peneliti perpusnas
Layanan Peneliti di Perpusnas, mengapa harus?



Bahagia? Tentu saja. Saya kan jadi menemukan tempat melarikan diri yang nyaman dan ekonomis. Hahaha... Merayakan kebahagiaan dan terima kasih kepada Perpusnas, saya merasa harus membuat posting ini. Postingan khusus ala influencer penuh dengan review positif. Gratis dan jujur, tanpa syarat.


Mengapa harus?
Karena Perpusnas yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan ini, sangat mendukung fokus pembangunan pemerintah lima tahun ke depan. Peningkatan kapasitas SDM. YAP!

 
Layanan Peneliti Perpusnas Monas
Bahagia ketika ada kabar begini menghiasi laman Instagram



Dua tahun yang lalu, saya telah mengunggah tulisan serupa. Saya menulis nyamannya Perpusnas sebagai co-working space. Namun, karena mereka terus berbenah dan saya merasa semakin terbantu. Saya merasa wajib menuliskannya lagi. Pengkinian layanan dan fasilitas Perpusnas Monas di 2020. 

Check this out, Guys!


6 Januari 2020, kabar bahagia itu datang dari akun resmi Instagram @perpusnas.go.id. Senin-Jumat, jam buka Perpusnas di dekat Monas ini diperpanjang. Jam buka di hari kerja menjadi pukul 08.00-21.00 WIB. Meski begitu, tidak semua lantai buka sampai malam. Hanya lantai 8 (layanan audio visual), lantai 19 (layanan multimedia) dan lantai 21-22 (layanan koleksi monograf terbuka) yang buka sampai malam.

Ingat ya Gaes, kantin di lantai 4 dan kafe di lantai dasar tidak buka. Jadi kalau berniat main di Perpusnas sampai malam, pastikan perut aman. Soalnya, kantin dan koperasi hanya buka sampai jam 18.00 WIB.

Meski hanya empat lantai, layanan Perpusnas Monas ini cukup representatif. Di lantai 8, kamu bisa nonton koleksi film. Saya belum pernah coba, tapi sepertinya lumayan. Saya pernah menonton film bersama anak-anak WWA-Bekraf di Ruang Teater Mini Ruang Audio Visual. Lumayan banget.

Perpusnas juga memiliki beberapa jadwal pemutaran film setiap pekan. Gratis. Kamu tinggal mendaftar melalui narahubung. Jadwal film yang diputar diposting di Instagram @perpusnas.go.id. Di lantai 8 pula, saya biasanya menggelar rapat bersama Elang Tempur. Elang Tempur memiliki izin untuk satu ruang diskusi di lantai ini. Tinggal bilang kalau mau pakai ke petugasnya. Peluncuran buku Rempah Rindu tahun lalu juga dilakukan di lantai 3 Perpusnas. LUV banget!

Kalian yang punya komunitas dan ingin mengadakan acara juga bisa menggunakan ruang di Perpusnas. Proposal tentu menjadi salah satu hal wajib yang harus diajukan. Syarat lain, kalian tidak boleh mengutip tiket masuk dari pengunjung yang datang. Its fair enough, karena kalian juga tidak perlu membayar apapun ke Perpusnas selain sekedar biaya kebersihan.


Layanan Peneliti Perpusnas Monas
Peluncuran Buku Rempah Rindu dan tujuh buku Elang Tempur di Perpusnas


Selain lantai 8, lantai 19 juga buka sampai malam. Lantai 19 ini lebih spektakuler. Soalnya, saya bahkan bisa bekerja tanpa perlu membawa komputer jinjing. Benar-benar numpang ngetik asalkan semua bahan sudah ada di email atau google drive. Perpusnas menyediakan puluhan komputer desktop yang bisa digunakan. Syaratnya, hanya kartu Perpusnas yang bisa kamu urus di lantai-2. Gratis, hanya berbekal isi data diri dan KTP. Kartu keluarga bila kamu belum memiliki KTP.

Komputer desktop yang ada di lantai-19, lebih dari cukup untuk selancar di dunia maya. Saat ini, netbuk pribadi saya tergolong jadul. Sudah hampir lima tahun digunakan dengan layar 11inch. Karenanya, bekerja dengan layar monitor 24inch seperti di lantai-19 Perpusnas ini sangat nyaman. Terutama kalau harus melototin tabel dan grafik. Hihi...


layanan peneliti perpusnas

layanan peneliti perpusnas
Ruang Multimedia di Lantai 19, Perpusnas

Bagi pekerja serabutan kayak saya, memiliki ruang nyaman untuk mencari ide (baca: browsing media sosial) dan mengetik adalah kemewahan. Layaknya generasi milenial yang doyan nongkrong di kafe, kerja bisa dilakukan dari sana. Tapi sering main di kafe itu tidak sehat bagi dompet dan target keuangan. Lantai-19 dan 21-22 adalah solusi yang sangat solutif. Kurang kopi sih. Wkwk..

Kalau bawa komputer pribadi, kamu juga bisa menggunakan meja-kursi dengan colokannya. Di ruang rekreasi (sebelah kiri lift), kamu juga bisa menemukan kursi santai atau bean bag. Super nyaman sampai bisa buat tidur, kata teman saya. Aduh, terlalu nyaman memang melenakan #eh

Di Perpusnas lantai 19 juga ada mushola. Mushola tidak kita temui di lantai 8. Alasan tersebut membuat saya lebih nyaman "ngantor" di lantai-19. Enggak perlu pindah lantai.

Selain di lantai 4, pengunjung Perpusnas memang tidak boleh makan. Namun, minum masih diperbolehkan. Bawalah air minum dalam tumbler atau botol kalau mau kerja sampai malam di Perpusnas Medan Merdeka Selatan ini. Kalau perlu, bawa jaket. Soalnya kadang AC-nya kebangetan.

Layanan Khusus Peneliti di Perpusnas


Selain jam buka sampai malam, satu hal yang membuat saya doyan ke Perpusnas adalah layanan khusus peneliti. Bagi saya, layanan Perpusnas ini adalah layanan VIP. Layanan yang membuat saya tidak pernah menyesal dan merasa sia-sia membayar pajak pada negara. Hahaha...




Layanan Peneliti di Perpusnas Monas
Layanan Peneliti Perpusnas Medan Merdeka Selatan di lantai 12A

Kalau masih memiliki status sebagai mahasiswa aktif, kamu harus mendaftar layanan peneliti di Perpusnas Medan Merdeka Selatan. Kenapa? Kamu akan diberi ruang kerja eksklusif di lantai 3 dan lantai 12A. (Kenapa mereka pakai 12A ya? bukan 13?) Hehe...

Ruangan khusus ini terdiri dari satu set komputer desktop terbaru dengan layar 24-inch. Terbaru, sampai ke mouse dan keyboardnya. Canggih sampai monitor layar sentuhnya. Sungguh membuatku terlihat norak pada awalnya. Terakhir punya komputer desktop, layar komputer saya masih gembrot nan tebal.

Komputer di lantai 19 beda dengan layanan khusus peneliti. Komputer desktop terbaru dilengkapi dengan printer Epson yang kece. Scan dan printer warna, mulus. Mengikuti aturan, dalam sehari, pengunjung Perpusnas dibatasi hanya boleh nge-print 20 halaman. Tapi pada kenyataanya, mereka sering memberikan kertas A4 segeplok tanpa menghitung. Hahaha...Bu Sri Mulyani, terima kasih untuk anggarannya.

Layanan peneliti, juga memungkinkanmu untuk mengakses semua koleksi buku yang ada di Perpusnas, Medan Merdeka Selatan. Konon, kamu hanya tinggal pesan buku yang dibutuhkan. Petugas Perpusnas akan mengirimkan buku tersebut untukmu. Duh, nyebut terus kan, Nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan? Tapi saking enaknya, saya sampai belum berani memanfaatkan fasilitas tersebut. Segan. Hihihi...

Layanan peneliti di Perpusnas, Medan Merdeka Selatan bentuknya seperti kubikel kantor. Ada sekat yang membuatmu tetap bisa konsentrasi tinggi mengerjakan apapun dengan konsentrasi tinggi. KECE !!


Apa bedanya lantai 3 dan 12A? Lantai-3 Perpusnas hanya buka di hari Senin-Jumat jam 08.00-16.00 WIB. Kalau di lantai-12A, operasionalnya sampai pukul 18.00 WIB. Di lantai 12A Perpusnas juga ada tempat sholat. Kamu hanya tinggal turun satu lantai (dengan tangga ala mezanine gitu, ke lantai 12). Di lantai 3, masjid ada di lantai 6. Kamu harus memanfaatkan lift atau tangga darurat manual. Sedikit lebih jauh, mengakses tempat ibadah.


Layanan Peneliti Perpusnas Monas
Hampir setiap kali mampir, Layanan Peneliti Perpusnas selalu sepi begini

Lantai-3 lebih dekat ke kantin dan koperasi. Kantin Perpusnas ada di lantai 4. Layanan Peneliti di lantai 3 juga lebih besar dan nyaman. Router wifi-nya khusus. Kalau kesana, sering hanya saya sendiri yang menggunakannya. Padahal, Perpusnas menyediakan setidaknya 50 komputer desktop. SEPI. Hanya ada saya dan petugas. Makanya mereka suka kebablasan kalau ngobrol, volumenya enggak bisa direm. #ups.

Oh iya, satu lagi, walaupun komputer desktopnya baru, mouse dan keyboard wireless suka agak ngadat. Sabar aja atau minta ganti baterai baru. Santai, baterainya Alkaline #gatelbangetmulutnya

Bagaimana mengakses layanan peneliti di Perpusnas?


Mudah. Selain kartu Perpusnas, kamu harus meminta surat keterangan aktif sebagai mahasiswa dari kampus. Surat aktif mahasiswa itu berlaku untuk enam bulan. Berikan surat tersebut kepada petugas untuk scan dan copy. Setelah itu, kamu bisa dengan leluasa menggunakan layanan peneliti di Perpusnas. ITU SAJA.

Dengan dua layanan Perpusnas di 2020 tersebut, saya siap merealisasikan target. Salah satunya, target menyelesaikan tugas akhir kuliah Pascasarjana. Tugas yang terasa begitu banyak rintangan dan rasa malasnya sebagai seorang manusia biasa. Wuahaha...malah curhat.

Begitu saja, terima kasih Perpusnas, telah membuat awal tahun ini sedikit cerah. Membawa kebahagiaan. Karena kata Awan di film Nanti Kita Cerita Hari Ini, "Kebahagiaan adalah tanggung jawab kita sendiri."

Sudah ah.

Oh ya, jangan lupa, kalau kebetulan berpapasan di Perpusnas Medan Merdeka Selatan, sapa saja. Bagaimanapun menyeramkan dan judesnya muka saya. Itu hanya tampak muka saja. Dalamnya lembut dan meleleh kayak roti keju. Wuakaka...enggak percaya? Buktikan sendiri.

Doakan saya, selamat dan baik-baik saja di 2020.
Selamat yang banyak.
Terima Kasih telah membaca.







Komentar