Kenapa Saya Mencintai Novel JD Robb Setengah Mati (1)
Guys, ini hari Senin,
minggu kedua di bulan Juni. Bulan Ramadhan makin menjelang di depan mata. Dan,
konspirasi retail makin kelihatan menggelar promosi untuk menaikkan volume
penjualan. Sudah pertengahan tahun pula rupanya. Tapi banyak hal belum sesuai
target; khususnya tidak tidur lagi setelah sholat Shubuh dan juga belajar. Haha…malesin
Sekarang, setelah
ngelihat isi blog yang kebanyakan serius semua. Mau mengawali semangat nulis
hari ini dengan tulisan yang ringan aja. Pengen ngresensi dan cerita soal novel
JD Robb serial in-Death yang aku suka banget sejak zaman kuliah dulu.
Iyap..soal kisah cinta dan karier letnan Eve Dallas dan Roarke.
Sebagian koleksi JD Robb aku |
Kemarin, hari Kamis,
di Gramedia, sudah ada bukunya yang ke-22; Memory of Death, rupanya. Paling
baru. Langsung deh, semua rencana beli novel dan buku lain harus ditunda, ini
selalu diutamakan. Dan, 22 koleksi buku ini aku udah punya semua di rak buku
kamar kostan. Hahay…seneng deh. Perjuangan juga nyarinya, terutama buku-buku
awalnya yang sudah gak terbit lagi. Pas dulu di Fortune Indonesia (yang masih
satu grup dengan toko buku Gramedia) sampai nelponin bagian sirkulasi buku di seluruh
Indonesia. Kalau ada, minta disisain dan dikirim; tetap aja belum ada. Edisi
awal-awalnya, ternyata kebeli di Kaskus, hampir sekitar dua tahun lalu.
Kalau yang belum tau,
jadi novelnya Nora Roberts (yang pakai nama JD Robb buat nulis seri ini) itu
tentang Eve Dallas. Si Eve itu adalah salah seorang letnan di Divisi Pembunuhan
NYSPD (selewengannya NYPD kali ya). Sejak lahir, dan masa kecilnya benar-benar
buruk dan penuh siksaan. Ayahnya Richard Troy penjahat; pemabok parah, pengedar
narkotika, penyelundup senjata, dan segala macam pekerjaan kotor lainnya.
Ibunya pelacur kelas rendahan. Jadi, si Eve ini bahkan dulu enggak dikasih nama
sama orangtuanya, dia tidak dianggap ada. Keberadaannya buat Troy adalah alat
untuk dijadikan sapi perah sebagai pelacur. Jadi, selama masa kanak-kanak, dia
disiksa dan diperkosa terus menerus sama bapaknya. Di hotel-hotel murah dan
kumuh tanpa pemanas ruangan di musim dingin. Jarang dikasih makan, bahkan dia
pernah ke-gap mencuri keju basi karena kelaparan. Ketahuan. Dan dia langsung
dipukuli. Terus diteror dan ditakuti kalau sampai lapor polisi atau pihak
terkait akan dimasukkan ke lubang gelap penuh ular.
Jadi, pas umur delapan
tahun, dia merasa tidak tahan lagi. Dia mengambil pisau yang tergelatak di
kamar hotelnya di Dallas dan membunuh ayahnya itu. Menusuknya bertubi-tubi.
Setelah itu dia kabur melarikan diri sampai lima blok dan kemudian pingsan kelelahan
dan kelaparan. Dia ditemukan pemerintah dan kemudian dimasukkan dan
disekolahkan negara. Ketika umurnya pas, dia masuk Akademi Kepolisian dan
menjadi polisi pembunuhan.
Trauma yang akut di
masa kecil, terus membebani dan menghantuinya. Sering dalam mimpinya, kilasan
balik ingatan akan pembunuhan dan ayahnya datang. Dia menjadi bulan-bulanan mimpi
buruk-itu istilahnya. Di novelnya, dia adalah korban dari sistem, korban
kekerasan seksual. Tapi sering, kasus-kasus pembunuhan dimana dia menjadi penyelidik
utamanya adalah pembunuhan seksual. Satu-satunya tujuan hidupnya-sebelum
bertemu dengan Roarke- adalah menegakkan sistem dan memberi keadilan bagi
siapapun yang dibunuh.
Roarke, pasangannya,
digambarkan sebagai pria mahakaya dan maha ganteng (ini kalau sampai
difilmkan,penasaran banget siapa yang meranin. Hahay...Soalnya sering
digambarin perempuan-perempuan itu sampai ngiler liat penampilan dan
pembawaanya. Hohoho…). JD Robb sering menggambarkannya sebagai dewa kejahatan
dan malaikat sekaligus, yang mukanya dilukis di hari terbaik. Matanya biru,
rambutnya hitam sebahu. Badannya luar biasa maskulin yang didapatkannya dari
disiplin-bukan dengan dipahat. Kalau dia bicara, logat Irlandianya masih
sedikit kelihatan. Gerak langkahnya seperti kucing anggung Hampir semua pakaian
resminya, adalah setelan hitam.
Sama seperti Eve, masa
kecilnya juga kelam. Ayahnya pemabuk dan kriminalis kelas kakap. Sejak kecil,
dia sudah dilatih mencopet dan menyetorkan hasilnya ke ayahnya itu. Dipukuli
dan dimaki-maki sudah menjadi makanan kesehariannya. Namun dia bertekad kuat
dan cerdas luar biasa. Dia hidup dan membesarkan bisnisnya- di bawah Roarke
Industries- dengan cara menipu, merampok, menyelundupkan, dan banyak cara hitam
lain. Bisnisnya kini luar biasa besar dan menggurita di dalam dan luar planet. Robb
menggambarkannya sebagai pria yang memiliki setengah semesta. Oh iya, setting
waktu novel ini adalah New York di masa depan banget…2100-an kalau enggak
salah.
Di buku-18 gitu juga lah, rahasia Roarke juga
terungkap. Selama ini Meggan Roarke yang dianggap ibu kandungnya ternyata bukan
ibu kandungnya. Ibu Roarke adalah Siobahn, perempuan lugu dan manis dari
pedalaman Irlandia Utara. Jadi, dia sempet terguncang juga karena dikiranya
selama ini dia sebatang kara –cuma Summerset- ternyata dia masih memiliki
keluarga besar.
Jadi, di serial
pertama in Death ini; Naked in Death,
Buku Edisi Pertamanya. Bagian terbaiknya adalah ketika Eve ketemu Roarke |
Eve diceritakan sedang menyelidiki kasus
pembunuhan yang merupakan cucu sang Senator DeBlass. Sharon-sang cucu- ini
memilih jalan hidup sebagai pelacur. Padahal kakeknya dari partai konservatif
yang menentang prostitusi. Nah, nama Roarke ada dalam daftar nama orang-orang
terakhir yang ketemu korban ini. Di pemakamannya, mereka ketemu. Di pandangan
pertama, mereka langsung merasakan perutnya melilit dan terpesona gitu.
Pokoknya, singkat cerita juga mereka langsung pacaran di sini. Pertamanya Eve
jengkel dengan Roarke, soalnya kan dia PD banget, arogan dan sebagainya. Dia
juga menaruh Roarke sebagai tersangka. Dan Roarke enggak berusaha lari dari
tuduhan itu.
Di buku-buku awal, di
tengah kasus pembunuhan yang diselidikinya, Roarke masih menjadi salah satu
tersangka. Hubungan mereka juga naik turun. Iyalah, Eve itu orangnya kasar,
sinis, tapi sekaligus efisien dan mandiri luar biasa.Apalagi kisah hidupnya
begitu. Dia enggak pernah memasukkan hubungan cinta sebagai bagian dari
hidupnya. Selama ini, temannya pun cuma Mavis Freestone. Tapi, Roarke tiba-tiba
masuk ke kehidupannya dan seperti tidak mau ditolak gitu. Di bukunya ketiga,
Immortal in Death, mereka digambarkan akan menikah.
(bersambung ya guys, kepanjangan soalnya)
Apakah kakak tahu kenapa skrg novel jd robb tdk lagi terbit yg baru?
BalasHapusiya betul, seri yang indonesia sudah tidak update ya. kenapa ya?
HapusHai kk aku juga penggemar berat In Death Series JD Robb, kok sekarang gramedia gak nerbitin yg baru..
BalasHapus